@dmin

Saat Para Maniak Mancing Berkumpul Dalam Satu Perahu

Petualangan 43 anggota Marlin Fishing Club (MFC) tak cuma di Jawa Timur. Kelompok mancing asal Surabaya itu juga aktif mengikuti turnamen mancing di dalam dan luar negeri. Demi kepuasan anggota, 2 kapal milik klub yang berdiri pada 16 April 1993 itu siap menyambangi lokasi mancing.

Aktivitas MFC Surabaya sulit disaingi klub lain. Sebab hampir di setiap turnamen mancing laut dalam (biggame fishing), klub yang dinakhodai Hengky Sugianto ini turun. Turnamen kecil di daerah disambangi. Turnamen bergengsi sekelas President Cup Grandprix Tournament, dan Kasai Cup yang menjadi agenda tetap Federasi Olahraga Mancing Seluruh Indonesia (FORMASI) juga diikutinya. Bahkan turnamen internasional di luar negeri pun tak luput dari incaran mereka. Terakhir, MFC mengirim wakilnya ke Phuket International Sport Fishing Classic 1999, Thailand.

Menurut Hengky Sugianto, Marlin Fishing Club semula nanya sarana kumpul-kumpul beberapa teman. “Sebelum ada FORMASI pun, kami telah membentuk grup mancing,” jelas Hengky di Surabaya. Jumlah personil mereka waktu itu 8 tingler. Karena banyak yang ingin bergabung, pada 1994 dibentuklah semacam perkumpulan resmi dengan tetap menggunakan nama Marlin Fishing, nama grup mancing yang dibentuk Hengky dan teman-temannya.

Pemancing yang ingin bergabung tak hanya berdomisili di Jawa Timur saja. Hobiis dari Jakarta juga ada yang ikut bergabung, sehingga pada awal berdiri anggotanya sudah 24 orang.

Uang Keanggotaan Mencapai Rp 10-juta

Saat ini ada dua kategori anggota MFC, anggota biasa dan anggota kehormatan. Anggota biasa adalah para maniak mancing yang ingin bergabung dalam klub. Untuk anggota biasa dikenakan uang pangkal Rp10-juta/orang dan iuran bulanan sebesar Rp25.000 sampai Rp100.000, tergantung kemampuan masing-masing.

Anggota kehormatan tidak dikenakan uang pangkal dan iuran, tapi mau bekerja untuk kemajuan klub. “Mereka diambil dari kalangan pejabat pemerintah atau masyarakat yang karena tugasnya banyak membantu urusan klub,” lanjut Hengky yang didampingi Joddy Wijaya, sekretaris klub.

Uang pangkal dan iuran bulanan itulah yang kemudian dikembalikan lagi kepada anggota dalam bentuk kelengkapan fasilitas dan program mancing mingguan. Saat ini MFC punya 2 kapal fiberglass, masing-masing berkekuatan 600PK dan 220PK. Kapal bermesin 220PK dibeli 1993 seharga Rp60-juta, sedangkan yang bermesin 600PK belum setahun dibeli dengan harga Rp220-juta.

Selain dilengkapi toilet, kamar tidur, dan ruangan berpendingin, kapal juga dilengkapi peralatan elektronik yang vital untuk kepentingan mancing dan pelayaran laut. Misalnya, depth sounder, fish finder, GPS (Global Position System), radio komunikasi, pelampung, genset, dan charger aki. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anggota selama ikut mancing di laut.

Peserta Berasal Dari Berbagai daerah

Memang, untuk program mancing mingguan, tak seluruh biaya ditanggung klub. “Kalau mancing di sekitar Surabaya saja, anggota yang ikut mancing hanya urunan menanggung biaya operasional dan akomodasi, tidak dibebankan biaya kapal lagi,” papar Joddy. Rata-rata setiap pemancing hanya mengeluarkan Rp100.000 sampai Rp 120.000 saja dalam setiap trip.

Kalau bermancing ria di daerah lain, pemancing dibebankan biaya akomodasi. Sebab menurut Joddy, selain untuk menambah perlengkapan inventaris, uang kas klub dianggarkan untuk kegiatan lomba. Itupun kerapkali masih dibantu sponsor atau partisipasi spontan anggota.

Meskipun masih harus merogoh kocek sendiri, tak ada anggota yang keberatan. Bahkan dari tahun ke tahun jumlahnya terus bertambah. Saat ini tercatat 43 anggota aktif. Lokasi mancing mingguannya tidak hanya di perairan Surabaya. Pada 1996 misalnya, Trubus pernah ikutan mancing bersama MFC ke Nusa Penida, Bali, dan pantai selatan Lombok.

Perairan Selat Lombok menjadi salah satu lokasi mancing rutin klub ini. “Hampir setiap minggu ada anggota yang mancing di sana,” papar sang ketua. Karena itulah, beberapa tahun lalu Hengky sempat menempatkan sebuah kapal kayu miliknya di Ampenan, Lombok.

Selain Lombok dan Bali, Hengky dan kawan-kawan sempat pula mengobok-obok perairan Malang Selatan, Sumbawa, Ujungkulon, dan Pelabuhan Ratu. Mereka juga merencanakan mancing di Manado pada Juli mendatang sebagai pemanasan menjelang turnamen mancing KASAL Cup III di sana, Oktober 2000.

Karena dinilai konsisten menggalakkan dan mengembangkan olah raga mancing, MFC pernah ditunjuk menjadi penyelenggara beberapa event. Di antaranya Lomba Mancing Laut Dalam di atas kapal perang 1996 di Surabaya, dan Lomba Mancing Kolam Kapolda Cup Surabaya. Terakhir, FORMASI Pusat menunjuk mereka menyusun formatur kepengurusan FORMASI Jatim yang pengukuhannya dilaksanakan 3 Juni 2000 di Grand Hyatt Hotel, Surabaya.

Layak diperhitungkan

Dengan segudang pengalaman mancing, wajar jika se-abreg prestasi diraih. Rekor nusantara hiu rubah masih menjadi milik Henry Wirawan, salah satu personil MFC sejak 1996. Dalam Tag & Release Big Game Fishing Tournament di Ujungkulon, Desember 1996, tim Marlin Fishing meraih dua gelar: juara spesies wahoo terberat dan juara spesies tenggiri terberat.

Di turnamen mancing di Phuket tim Marlin Fishing sukses membawa pulang gelar runner up at second day. Bahkan dalam KASAL Cup II di Manado, mereka nyaris meraih runner up kalau saja marlin berbobot 100,2kg yang menjadi pancingan terakhir tidak diangkat dan ditimbang.

Rencana jangka panjang MFC ialah menempatkan kapal mancing di Manado. “Kami sedang memesan kapal bernilai Rp400-juta untuk ditempatkan di Manado,” ungkap Hengky. Mereka juga sedang bernegosiasi dengan Frans Van Druten untuk mendapatkan Fatboy. Fatboy, kapal mancing milik Frans memang terkenal lincah di lokasi mancing, bahkan telah mencatatkan segudang prestasi di berbagai turnamen.

Hengky optimis, sebelum pelaksanaan KASAL Cup III, Oktober 2000, sudah ada kapal mereka yang ditambatkan di Manado. Dermaganya saat ini sedang dibangun di sana. Menurut Hengky, minimal mereka akan menempatkan dua kapal di sana. Satu milik klub dan satu lagi milik seorang anggota klub.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.