sultan mahesa

Anjing Samoyed Tak Hanya Sekadar Cantik

Parasnya cantik, berbulu putih panjang menawan. Ia salah satu dambaan para hobiis anjing di Indonesia. Keinginan untuk memeliharanya sangat memungkinkan. Sebab samoyed bisa beradaptasi dengan iklim Indonesia, meski habitat aslinya daerah kutub.

Bulu samoyed panjang dan sangat lebat, menutupi seluruh tubuhnya yang tidak terlalu tinggi. Anjing jantan tingginya sekitar 50cm; betina, tidak lebih dari 45cm. Kepalanya kecil dengan moncong memanjang. Mata dan telinganya kecil. Tubuh diselimuti bulu-bulu indah, sehingga ia lebih cocok sebagai anjing hias. Ia tidak bisa digunakan sebagai penjaga karena sabar, ramah, dan suka “bergaul”.

Samoyed di habitatnya biasa disebut pre-mongoloid. Di Rusia ia biasa hidup di kutub. Samoyed bernilai ekonomis tinggi. Masyarakat di negara-negara Scandinavia menggunakannya sebagai teman kala berburu, memancing, dan mengangkut makanan. Sehingga harganya cukup tinggi sama dengan rusa kutub.

Anjing kutub itu diperkenalkan pertama kali di Eropa pada akhir abad ke-19, dibawa oleh para ekspeditor perdagangan. Robert Scott lah yang membawa anakannya pada 1889. Pada 1897, Robert Scott melarikannya ke Inggris. Di sana anjing ini dipertentangkan tentang keturunannya, dari anjing Laika atau Husky.

Samoyed mulai berkembang pada 1909. Saat itu mulai dilakukan seleksi untuk breeding oleh British Samoyed Club dan Samoyed Association. Mulailah tumbuh kenel-kenel samoyed di Inggris. Kepopulerannya kemudian merambah pula ke Amerika.

Bisa beradaptasi

Penampilan atraktif samoyed mengundang orang untuk mendatangkannya ke sini. Yan Benyamin, hobiis di Jakarta membawanya dari Australia. Sementara Agus Wiediyanto, hobiis di Bandung memperoleh samoyed dari saudaranya di Amerika. Samoyed jantan kelahiran 15 Setember 1995 itu diberi nama Novy.

“Anjing ini dibeli karena keinginan anak saya,” ungkap Yan Benyamin. Ia tertarik karena sifatnya ramah dan mudah bergaul.

Samoyed betina itu dibeli dari petshop Juni 1997 seharga Rp6-juta saat dia berumur 6 bulan. Menurut Benyamin, samoyed bisa beradaptasi dengan iklim Indonesia. Apalagi ia memeliharanya di kawasan Puncak, Bogor, yang berhawa dingin. Di sana ia tidak kepanasan sekalipun di Indonesia udaranya lebih panas. “Hanya bulunya sedikit lebih tipis,” ujar Wiediyanto.

Tidak merepotkan

Lucy nama samoyed milik Benyamin berbulu nyaris sempurna. Bulunya yang putih dan lebat menutupi sekujur badan. “Anjing saya tidak pernah dibawa ke salon,” papar Benyamin. Cukup memandikan 2 minggu sekali bulunya tampak bersih dan mengkilap. Asal, anjing dijaga jangan sampai bermain di tempat becek.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi Lucy, Benyamin memberi pakan ramuan sendiri. Komposisinya daging 20%, dogfood 30%, kacang-kacangan 30%, sayuran dan buah-buahan 10%. Selebihnya 10% adalah nasi. Pemberiannya 2 kali sehari, pagi dan siang.

“Anjing yang biasa diberi pakan daging berkecenderungan terkena cacingan,” kata Wiediyanto. Karenanya sebulan sekali obat cacing rutin diberikan. Selain itu, diberi pakan campuran dogfood dan nasi. Perbandingannya 30% : 70%. Yang penting, nutrisinya lengkap.

Samoyed sebaiknya dikandangkan meski bersifat ramah. Tempatkan di kandang ideal yang cukup untuk ruang geraknya. “Semakin besar semakin bagus,” jelas Wiediyanto. Kandang dapat dibagi menjadi dua ruang, tempat pakan sekaligus bermain dan kandang tidur. Tujuannya untuk menghindari anjing berada di luar pada malam hari. Angin malam sering menyebabkan anjing sakit.

Samoyed di TSI satu sama lain dipisah. Kandang terbuat dari jeruji besi berukuran 1,5m x 1.5m x l,5m. “Kandang ini lebih berfungsi sebagai tempat istirahat,” kata Heru Maryadi, pelatih samoyed di Taman Safari Indonesia. Tiap hari pukul 7.00 — 10.00 anjing dikeluarkan sebelum diberi makan siang nasi dicampur sup. Selesai berpentas pada gelar satwa, samoyed dimasukan ke kandang.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.